Tuesday, July 27, 2010

Agent ANTI KANKER

Kanker merupakan mutasi genetik karena DNA sel normal mengalami kerusakan. Perbanyakan sel yang rusak akan berpotensi menghasilkan sel kanker. Kerusakan DNA sel dapat terjadi karena radikal bebas dan zat pemicu kanker (karsinogen). Radikal bebas merupakan molekul yang kehilangan pasangan elektron dan berusaha mencuri elektron dari sel tubuh. Radikal bebass sebetulnya hasil sampingan metabolisme tubuh atau berasal dari lingkungan sekitar kita, misalnya asap rokok, gas kendaraan, atau zat-zat kimia seperti insektisida. Sedangkan zat karsinogen berasal dari makanan. Zat yang semula prokarsinogen diubah oleh enzim jahat dalam tubuh menjadi zat pemicu kanker.

Untuk menghambat pertumbuhan kanker, tubuh memerlukan zat anti-radikal bebas yang disebut juga sebagai antioksidan. Zat ini banyak terdapat dalam sayur, buah dan tumbuhan. Selain itu, banyak tanaman mempunyai senyawa kimia yang mampu menghambat penyebaran kanker, mendukung imunitas tubuh (sel limfosit), serta mendukung kerja enzim baik yang membuang hasil kerja enzim penghasil karsinogen.

Antioksidaan yang berkhasiat menghambat kanker antara lain:
- Poifenol (teh hijau)
- Likofen (tomat)
- Beta-karoten ( wortel)
- Flavonoid dan genistein (kedelai)
- Kurkumin (kunyit, kunir putih, dan temulawak)
- Resveratrol (anggur)
- Tokoferol (minyak nabati, kacang-kacangan, biji-bijian misalnya, gandum)

Beberapa tanaman di bawah ini berpotensi menjadi obat kanker dan sedang adlam penelitian. Kemampuannya secara empiris (berdasarkan pengalaman) telah teruji namun secara ilmiah harus melewati serangkaian pengujian sebelum dinyatakan benar-benarr berkhasiat obat.


Benalu (a.l.Dendrophtoe petandra)

Khasiat: inhibitor enzim isomerase yang dihasilkan sel kanker. Zat aktif tanaman ini menghambat perbanyakan dan penyebarandan keganasan kanker.


Kunir putih (kaempferia rotunda L.)

Khasiat: meningkatkan jumlah limfosit, meningkatkan pembunuh kanker, meningkatkan antibodi spesifik.


Maitake (grifola frondosa)

Khasiat: mengandung polisakarida B1-6 yang bisa meningkatkan efektivitas sel glukans dalan sistem pertahanan tubuh terhadap kanker, meningkatkan kepekaan sel kanker terhadap sitostatika dan radiasi.


Meniran (phyllanthus niruri L.)

Khasiat: meningkatkan jumlah limfosit, toksisitas sel pembunuh kanker, dan antibodi spesifik.

Tapak dara (Catharanthus roseus)

Khasiat: mengandung alkaloid vinka (vinkristin, vinblastin). Senyawa ini bisa mengurangi keganasan sel kanker, menghambat penyebaran dan perbanyakan sel kanker.Sumber:

Pakar obat tradisional, Prof. Hembing Wijayakusuma menyebutkan,lebih dari 40 ribu jenis tanaman obat dimiliki Indonesia. Dari jumlah itu, baru 460 jenis yang bisa dipakai, termasuk tanaman penyembuh berbagai jenis kanker.

Berbagai jenis tanaman anti kanker menurut Hembing, diantaranya temu putih (Curcuma zedoaria), keladi tikus (Typhonium flageliforme), mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), tapak dara (Catharanthus rosens), cakar ayam (Selaginella corymbosa), rumput bamboo (Loathatreum gracies), jombang (Taraxacum mongolicum), buah makasar (Brucca javanica), bawang putih (Allium sativum), gaung china (Smilax china), bunga matahari (Helianthus annus), leunca (Solanum nigrum), jali (Coix Lachryma-jobi), bamboo tali (Asparagus cochinchinensis),dan lain-lain.

Selama ini, masyarakat masih sering memiliki kesalahan persepsi dalam menilai khasiat tanaman tradisioanal. Diantara pengguna tanaman tradisional asih ada yang menganggap dengan mengkonsumsi obat tradisional, maka penyakitnya akan cepat sembuh sebagaimana mengkonsumsi obat moderen. Padahal, sifat obat tradisional secara perlahan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak (termasuk akibat kanker), yang pada saatnya nanti sel itu bisa berfungsi normal kembali. Atau dengan kata lain, penyakit itu dapat tersembuhkan, tetapi secara perlahan. Karena itu hendaknya pengguna obat tradisional harus sabar.

Perlu diingat pula, mengkonsumsi obat tradisional juga ada dosisnya. Bila dosis terlalu kecil, penyakit akan lama sembuh, sebaliknya jika terlalu besar, dapat membahayakan tubuh. Tanaman obat juga ada yang beracun sehingga ada tanaman yang hanya bisa dikonsumsi bagian tertentu saja (misalnya hanya daun, akar atau batangnya saja). Tetapi ada pula tanaman yang harus direbus semua bagiannya. Untuk itu, masyarakat Indonesia masih perlu banyak belajar.

Sebagai contoh, untuk meredam pertumbuhan sel kanker, dosis temu putih yang mengandung curcumin dan Ribosome in Activating Proteiu adalah sebagai berikut:

20 gram temu putih dicuci lalu direbus dengan 600cc air hingga tersisa 300cc, lalu disaring dan diminum airnya.

Sedangkan keladi tikus bisa untuk membersihkan darah, dosisnya:

50 gram keladi tikus segar ditumbuk, lalu ditambahkan 2 sendok makan air matang. Peras dan saring, lalu diminum airnya 3 kali sehari. Untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan, bisa ditambah madu secukupnya.

Demikian beberapa contoh tanaman tradisional yang berkhasiat menyembuhkan kanker

No comments: